- Home >
- SERANGAN JANTUNG
Posted by :
Unknown
Sabtu, 21 Desember 2013
Serangan jantung adalah
terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan
mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa
di Amerika. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:
1.
1.500.000 orang mengalami serangan jantung.
2.
478.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
3.
407.000 orang mengalami operasi peralihan.
4.
300.000 orang menjalani angioplasti.
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan
penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus
bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang
sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah rokok, mengonsumsi makanan
berkolesterol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga , stres, dan kurang
istirahat.
Pengenalan
Jantung
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan
basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring
ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi
sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah
harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja
pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini
terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis,
yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik
yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi
membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya
diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik
berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini
disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah
periode relaksasi pendek kira-kira 0,4 detik yang disebut diastole,
sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan
antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika
jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga
dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf
otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah
yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut
jantung.
Faktor-Faktor Resiko
Penyakit Jantung Koroner
1.
Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi
kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif
untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
2.
Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini
(sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit
jantung setelah mengalami menopause.
3.
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan
jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang
tidak normal.
4.
Diabetes. Kebanyakan penderita diabetes meninggal
bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
5.
Merokok. Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan
100 pon kelebihan berat badan jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
6.
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
7.
Kegemukan (obesitas). Obesitas tengah (perut buncit)
adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki
risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
8.
Gaya hidup buruk. Gaya hidup yang buruk merupakan salah
satu akar penyebab penyakit jantung dan menggantinya dengan kegiatan fisik
merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
9.
Stress. Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa
bila menghadapi situasi yang tegang dapat terjadi arithmias jantung
yang membahayakan jiwa.
Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian
otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan
darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara
tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama
beberapa saat, entah akibat spasme (mengencangnya nadi koroner) atau
akibat penggumpalan darah (thrombus). Bagian otot jantung yang biasanya
dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah
splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara
menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini
sering disebut crescendo angina atau coronary
insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama
sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam
beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu
atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung
mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang
samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang sebuah serangan jantung
hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalah artikan
sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali.
Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah
serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk
alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung
mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami, rasa sesak
yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga
mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa
ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila
duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak
bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah
yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada Beberapa Gejala Yang Lebih Spesifik, Antara Lain:
1.
Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu
keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil
metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan
perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas yang timbul jika otot
jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau
ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami
kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan
yang disebut silent ischemia).
2.
Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada
gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga
udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3.
Kelelahan . Jika jantung tidak efektif memompa, maka
aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang menyebabkan
penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk
mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau
mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
4.
Palpitasi (jantung berdebar-debar)
5.
Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena
denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang
buruk bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Tanda-Tanda Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang
seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari
sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama yang sering melibatkan kejutan-kejutan
emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda
peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar sehingga
bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih
bisa mengabaikannya.
Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat
perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan
jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si
penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan
mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila
masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilang rasa
nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke
jurang yang lebih dalam yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga
dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama
mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan
itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan
perubahan dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah.
Jantung, seperti semua sel tubuh lain mengandung bahan-bahan kimia khusus yang
disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang
dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar
sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas
mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari, ada
enzim yang baru dilepaskan beberapa jam
atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari
atau bahkan beberapa minggu.