- Home >
- FACEBOOK DITEKAN SEJUMLAH NEGARA UNTUK SERAHKAN DATA
Posted by :
Unknown
Jumat, 07 November 2014
Jumat, 7 November 2014 | 11:41 WIB
Permintaan data pengguna Facebook
dari sejumlah Negara meningkat hampir 24 persen pada semester pertama tahun ini
jika dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya. Perusahaan media sosial raksasa
ini mengatakan, mereka menerima hampir 35.000 permintaan dalam kurun Januari hingga
Juni tahun ini. Jumlah konten dalam Facebook yang dibatasi karena aturan negara
setempat juga naik sekitar 19 persen pada periode yang sama.
Kabar tentang meningkatnya
permintaan data pengguna ini muncul pada saat Facebook diperintahkan oleh
pengadilan Amerika Serikat untuk menyerahkan data dari 400 orang. Sejumlah
foto, pesan pribadi, dan informasi lain yang melibatkan sejumlah orang
diberikan ke pengadilan di New York pada tahun lalu. Namun, permintaan itu
hanya diumumkan pada bulan Agustus.
"Kami agresif mengajukan
banding ke pengadilan yang lebih tinggi untuk membatalkan semua surat perintah
ini dan memaksa pemerintah untuk mengembalikan data yang telah disita," kata
Facebook dalam sebuah blog pada Selasa (4/11/2014). Jejaring sosial terbesar di
dunia ini juga mengatakan bahwa mereka akan "meneliti" setiap permintaan
pemerintah yang tidak disokong oleh kelengkapan aturan dan "menentang
ketika kami menemukan sejumlah kecacatan atau diajukan dengan permintaan yang
terlalu luas."
Rahasia
Facebook berada di bawah tekanan
atas penggunaan data para penggunanya dalam beberapa tahun terakhir, yang memicu
kekhawatiran terhadap kerahasiaan data sejumlah pengguna. Bulan lalu, Facebook
mengakui akan mengubah cara melakukan penelitian terhadap para penggunanya,
setelah adanya percobaan kontroversial yang memanipulasi beberapa pengguna
kolom berita dalam Facebook untuk memengaruhi emosi mereka. Sementara itu,
raksasa teknologi tersebut telah meluncurkan serangkaian fitur pada tahun ini
untuk membantu para pengguna melindungi informasi pribadi mereka.
Pada bulan April, Kepala Eksekutif
Facebook Mark Zuckerberg memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan para
pengguna untuk membatasi jumlah informasi pribadi yang akan mereka bagi dengan
sejumlah aplikasi ponsel pihak ketiga.