- Home >
- MIKROKONTROLER
Posted by :
Unknown
Sabtu, 22 November 2014
DEFINISI MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah suatu chip yang digunakan untuk mengontrol alat-alat elektronik secara digital dan analog. Selain itu mikrokontroler juga dapat digunakan untuk mengontrol suatu proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan dieksekusi oleh mikrokontroler secara otomatis.
Mikrokontroler adalah suatu chip yang digunakan untuk mengontrol alat-alat elektronik secara digital dan analog. Selain itu mikrokontroler juga dapat digunakan untuk mengontrol suatu proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan dieksekusi oleh mikrokontroler secara otomatis.
FUNGSI MIKROKONTROLER
Mikrokontroler secara umum berfungsi menekankan biaya produksi. Mikrokontroler adalah "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Jadi intinya adalah menekan penggunaan komponen yang terlalu banyak menjadi sedikit.
Mikrokontroler secara umum berfungsi menekankan biaya produksi. Mikrokontroler adalah "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Jadi intinya adalah menekan penggunaan komponen yang terlalu banyak menjadi sedikit.
KARATERISTIK MIKROKONTROLER
Mikrokontroller biasanya mungil dan murah. Komponen-komponen pembangunannya dipilih untuk meminimalkan ukuran dan semurah mungkin. Mikrokontroller biasanya membutuhkan asupan daya yang rendah (low power). Bila PC anda terhubung dengan listrik AC (Alternatif Current) memakan daya hingga 50 watt, maka sebuah mikrokontroller yang ditenagai oleh baterai biasanya hanya bisa membutuhkan daya 50 miliwatt. Mikrokontroller dirancang khusus untuk satu pekerjaan dan menjalankan satu program spesifik. Program tersebut disimpan di dalam ROM (read only memory), dan biasanya tidak berubah.
Mikrokontroller biasanya mungil dan murah. Komponen-komponen pembangunannya dipilih untuk meminimalkan ukuran dan semurah mungkin. Mikrokontroller biasanya membutuhkan asupan daya yang rendah (low power). Bila PC anda terhubung dengan listrik AC (Alternatif Current) memakan daya hingga 50 watt, maka sebuah mikrokontroller yang ditenagai oleh baterai biasanya hanya bisa membutuhkan daya 50 miliwatt. Mikrokontroller dirancang khusus untuk satu pekerjaan dan menjalankan satu program spesifik. Program tersebut disimpan di dalam ROM (read only memory), dan biasanya tidak berubah.
JENIS- JENIS MIKROKONTROLER
Secara teknis hanya ada 2 yaitu RISC dan CISC dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri-sendiri. RISC kependekan dari Reduced Instruction Set Computer : instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer : instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
Tentang jenisnya banyak sekali ada keluarga
Motorola dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel, Philip,
Dallas, keluarga PIC dari Microchip, Renesas, Zilog. Masing-masing keluarga
juga masih terbagi lagi dalam beberapa tipe. Jadi sulit sekali untuk menghitung
jumlah mikrokontroler
PERANGKAT PENGEMBANG
MIKROKONTROLER
Perangkat pengembangan suatu sistem mikrokontroler adalah sangat penting untuk melatih dan berekperimen dengan mikrokontroler yang dipilih, adapun yang disebut perangkat pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut development tools, bisa terdiri dari:
1. Compiler atau penterjemah
(Software). Mikrokontroler bekerja dalam bahasa mesin, sedangkan manusia sulit
untuk mengerti bahasa mesin, untuk mudahnya dibuat program dengan bahasa yang
lebih tinggi tingkatnya, yaitu C, BASIC, atau ASSEMBLER, selanjutnya dengan
bantuan Compiler, program akan diterjemahkan dalam bahasa mesin, tentu saja
butuh PC (Personal Computer)
2. Simulator (Software), adalah program komputer
yang mensimulasikan kerja dari mikrokon¬troler. Dengan memasukan program dan
dijalankan, maka register, memori dan input-output (I/O) yang nampak dilayar PC
akan menunjukan isi, sesuai dengan program yang dijalankan.
3. Emulator (Software dan Hardware), suatu alat
yang berhubungan dengan PC yang dapat mengemulasikan kerja mikrokontroler,
artinya program-program dibuat dan di compile di PC setelah itu di download ke
emulator
4. In Circuit Emulator (ICE), adalah
pengembangan dari emulator, hubungan dengan PC tetap ada, karena PC dianggap
sebagai chip mikrokontroler bayangan, artinya bila kita membuat suatu rangkaian
yang menggunakan suatu chip mikrokontroler sebagai komponen utamanya, chip
tersebut dapat kita cabut dari soketnya, dan digantikan oleh konektor berbentuk
chip yang terhubung kabel-kabel ke PC (emulator card).
5. Programmer, adalah alat yang digunakan untuk
mengisi program dalam suatu mikrokontroler, biasanya alat ini menggunakan PC
sebagai terminal pintarnya, selanjutnya melalui serial port, paralel port, USB
atau card khusus antarmuka ke programmer, kode-kode mesin dimasukkan dalam
memory ROM, EPROM yang berada diluar MCU atau Flash memory yang jadi satu
kemasan dengan MCU.
PRINSIP KERJA MIKROKONTROLER
1. Berdasarkan data yang ada pada register Program Counter. Mikrokontroler mengambil data dari ROM dengan alamat sebagaimana ditunjukkan dalam Program Counter. Selanjutnya Program Counter ditambah nilainya dengan 1 (increment) secara otomatis. Data yang diambil tersebut merupakan urutan instruksi program pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dituliskan oleh pembuatnya.
1. Berdasarkan data yang ada pada register Program Counter. Mikrokontroler mengambil data dari ROM dengan alamat sebagaimana ditunjukkan dalam Program Counter. Selanjutnya Program Counter ditambah nilainya dengan 1 (increment) secara otomatis. Data yang diambil tersebut merupakan urutan instruksi program pengendali mikrokontroler yang sebelumnya telah dituliskan oleh pembuatnya.
2. Instruksi tersebut diolah
dan dijalankan. Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi; bisa
membaca, mengubah nilai-nilai dalam register, RAM, isi port atau melakukan
pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.
3. Program Counter telah
berubah nilainya (baik karena penambahan secara otomatris sebagaimana
dijelaskan pada langkah 1 di atas atau karena pengubahan data pada langkah 2).
Selanjutnya yang dilakukan mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini
pada langkah 1. Demikian seterusnya hingga catu daya dimatikan.