- Home >
- LUBANG HITAM
Posted by :
Unknown
Sabtu, 25 Oktober 2014
Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima
Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "Hitam". Istilah "Lubang Hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Sejarah
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad
ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya
dikembangkan oleh astronom Jerman bernama KarlSchwarzschild, pada tahun
1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein,
dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer
ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya
pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah
ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu
istilah ini.
Asal Mula Lubang Hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat
bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk
matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi
pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam
dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek
yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasilah yang menang.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara
menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan
lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak
yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Mungkin suatu saat matahari, bumi
dan bulan dapat terhisap oleh lubang hitam. Berlainan dengan reputasi yang
disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa
saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya
sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat
dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam
dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak
ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi
lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak
terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak
10 mil dari lubang hitam, hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak
93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan
cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang
hitam yang lebih kecil. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita
bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah,
para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di
angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa
dihiasi oleh jutaan lubang hitam babe.